POTENSI INVESTASI SEKTOR PARIWISATA

Pauh Convention Hall and Hotel hadir untuk memenuhi kebutuhan pariwisata berskala nasional maupun internasional yang didesain dengan konsep berkelanjutan dengan mengedepankan unsur-unsur kebudayaan lokal serta lokasi pengembangan yang berada di kawasan strategis di tengah Kota Pariaman. Sport Hall Pauh berada tepat di Pantai Pauh dan tidak jauh dari mesjid terapung yang sedang dibangun oleh pemerintah Kota Pariaman. Memiliki luas 1.536 m² yang mana itu sangat cukup untuk membangun Conventoin Hall dengan dibarengi pembangunan hotel. Masyarakat kota Pariaman memiliki budaya yang cukup unik, setiap minggunya ada sekitar 2-3 pesta pernikahan yang diselenggarakan di 72 desa dan kelurahan yang banyak diantaranya menggunakan jalan raya untuk tempat resepsinya. Salah satu penyebab dari hal ini adalah tidak tersedianya gedung yang layak dan aman untuk menyelenggarakan pesta. Oleh karena itu, Pauh Convention Hall and Hotel ini akan menjadi nafas baru setidaknya bagi masyarakat Kota Pariaman untuk menyelenggarakan pesta di gedung yang bagus dan indah serta menyediakan tempat menginap untuk sanak saudara yang hadir.

Pengunjung wisata ngalau indah saat ini butuh pengembangan untuk mendukung daya tarik wisata, seperti pembangunan cafe dan tempat peristirahtan/ hotel/ home stay, renovasi dan inovasu taman, pembangunan sarana bermain/ outbond, pengembangan objek wisata ngalau panjang dan pengembangan objek wisata puncak marajo

Sumber air Embung Dareh Bulakan berasal dari Mata Air Bulakan.  Embung Dareh Bulakan nantinya diharapkan memberi banyak manfaat diantaranya untuk kebutuhan irigasi, cadangan air bersih dan pengembangan pariwisata seperti wahana wisata air, kuliner, outbond, area pemancingan dan Glamorous Camping (Glamping) yang merupakan trend baru dalam dunia traveling dengan konsep penginapan

Wisata Alam Kapalo Banda Taram atau saat lebih dikenal dengan istilah Wakanda merupakan objek wisata yang dikelola oleh nagari, yaitu Pokdarwis KUPS Kapalo Banda. Objek wisata ini terletak +_ 9 Km dari ibu kota kabupaten dan kecamatan, dan dari Kota Payakumbuh +_ 8 Km. Dilokasi pengunjung bisa menemukan area pemandian dewasa dan anak-anak, rakit bambu, hutan pinus, Sarosah Tujuah Tingkek, area pemandian Compo Simpang Duo, camping ground dan Puncak Wakanda.
Sejak dibuka kembali untuk umum awal tahun 2018 lalu akibat masalah intern nagari, saat ini Kapalo Banda hadir kembali dengan pengelolaan yang lebih baik dan lebih terorganisasi. Para pemuda nagari yang tergabung dibawah pokdarwisnya bekerja sama menghadirkan beraneka ragam inovasi yang menarik. Semua ini di hadirkan dalam beberapa paket wisata diantaranya, Group Traveling menawarkan tiket, rakit, hutan pinus, Lubuak Sarimun, buayan Tapian Puti ditambah fasilitas makan siang, air mineral foto kenangan dan merchandise dengan harga Rp. 200.000,-/5 orang /1 hari. Kemudian Camp Tracking menawarkan lokasi perkemahan, negeri di atas awan, hutan pinus, air terjun 7 Puti dan kawasan Compo. Ditambah dengan fasilitas tenda dan listrik, makan malam, sarapan pagi, makan siang, tour guide, foto kenangan dan merchandise dengan harga Rp. 1.200.000,-/10 orang/2 hari. Dan yang terakhir Paket Perkemahan yang menawarkan lokasi perkemahan, negeri di atas awan, hutan pinus, rakit dan kawasan Compo dengan fasilitas tenda dan listrik, makan malam, sarapan, maka siang, tour guide, foto kenangan serta merchandise dengan harga Rp. 500.000,-/5 orang/2 hari. Bagi pengunjung yang berminat bisa langsung hubungi nomor di atas guna mendapatkan informasi yang lebih jelas dan akurat karna sewaktu-waktu bisa saja terjadi perubahan.

Kampuang Wisata SARUGO (Saribu Gonjong) adalah sebuah perkampungan adat dengan rumah-rumah gadang yang tersusun rapi membentuk beberapa shaf. Bagia paling depan adalah sebuah bangunan masjid sebagai simbol Islami dari masyarakat yang bermukim di daerah ini. Kerja sama antara Pemerintah, Fakultas Pariwisata UMSB dengan Pokdarwis setempat merupakan cikal bakal berdirinya Kampuang Wisata Sarugo ini, yaitu pada tanggal 31 Agustus 2019. Dan pada Tahun 2020 Kampuang Sarugo menjadi salah satu nominasi Anugrah Pesona Indonesia kategori Kampung Adat.
Suasana dan iklim pedesaan yang tradisional dan indah ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan 4. Dengan luas area sekitar 3.500 Ha objek wisata ini terletak +/- 56 Km dari ibu kota kabupaten dan +/- 6 Km dari ibu kota kecamatan. Dan dari Kota Payakumbuh berjarak +/- 50 Km, kira-kira 1,5 jam perjalanan. Perkampungan yang dikelilingi bukit-bukit ini dihuni oleh sekitar 800 Jiwa yang berasal dari 18 suku yang hidup rukun berdampingan. Setiap suku wajib memiliki sebuah rumah gadang. Tradisi ini sudah berlangsung lama kira-kira seumur rumah gadang yang masih berdiri kokoh tersebut, yaitu kira-kira sejak 1 Abad yang lalu. Dan sampai saat ini rumah gadang tersebut menjadi simbol bagi setiap penghulu. Tak kalah serunya, pengunjung akan disuguhkan dengan pengalaman memetik jeruk khas daerah ini yaitu JESIGO. Pengunjung bebas menikmati buah jeruk diperkebunan tersebut, namun kalau sudah masuk kantong dan ditimbang tentunya harus dibayar. Dua sungai yang mengalir membentuk Batang Sinamar menjadi tapian mandi anak-anak setempat, yaitu Lubuak Liuang. Randai dan silat tradisi minang juga bisa kita temukan disini, jadi pas sekali bagi wisatawan yang tertarik dengan kehidupan masyarakat Minang yang masih tradisional.

Panorama Ampangan terletak di ketinggian kawasan perbukitan dengan udara yang sejuk dan dikelilingi dengan pemandangan alam yang indah.  Wilayah Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota dapat disaksikan dengan jelas dan indah dari puncak Panorama Ampangan ini.  Selain potensi pemandangan alam , kawasan ini juga dapat dikembangkan sebagai daerah agrowisata dengan tanah subur dan iklim yang sangat mendukung

Ex. LP (Lembaga Pemasyarakatan) berpotensi untuk dijadikan tempat parkir off street dengan infrakstruktur pendukung utama dintaranya memiliki akses langsung ke ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Janjang Gudang atau tangga penghubung Jalan Perintis Kemerdekaan ke arah Taman Jam Gadang, Pasar Atas, dan pusat pasar tradisional (Pasar Bawah).

Ruas jalan Agus Salim yang memiliki akses berdekatan dengan Central Bisness District (CBD) Pasar Atas, kawasan Jam Gadang sebagai icone kota dan kawasan perhotelan. Lokasi dan gedung ini memiliki potensi yang cukup bagus bila gedung tersebut dijadikantempat parkir khusus Bus Pariwisata off street Kota Bukittinggi. Sistem pemamfaatan titik parkir ini direkomendasikan untuk ruang parkir Bus untuk pelayanan parkir secara insidentil maupun parkir progressif.

Gedung ini memiliki akses langsung ke ruas jalan Perintis Kemerdekaan. Gedung dengan kondisi bangunannya masih bagus untuk digunakan sebagai Gedung Parkir untuk kendaraan roda 4 (empat) dan roda 2 (dua). Gedung yang memiliki potensi sebagai kantong parkir off street yang mampu menampung lebih kurang 150 Satuan Ruang Parkir (srp) kendaraan roda 4 (empat), dan 750 srp kendaraan roda 2 (dua) jika dibangun sampai dengan 3 atau 4 lantai dengan open space berpotensi untuk pedadang accessories dan kuliner.