PELUANG INVESTASI SEKTOR PARIWISATA

Puncak Galanggang Nagari Sinuruik, Kabupaten Pasaman Barat, sungguh mempesona bagi siapa saja yang berkunjung ke sana. Potensi wisata yang benar-benar mendatangkan cuan, ya bagi wisatawan pemandangan adalah salah satu obat yang dicari ketika healing.

Apalagi, Pemerintah Nagari Sinuruik menargetkan untuk menjadi nagari wisata. Cita-cita ini didukung pula oleh pemerintah daerah setempat. Sinuruik tidak hanya memiliki potensi geografis, kebudayaan, tradisi, kesenian, aneka makanan dan peninggalan sejumlah sejarah menjadikan Sinuruik berbeda dengan nagari lainnya di Pasaman Barat.

“Kedepannya, semua wisata tersebut akan diintegrasikan dan dukung dengan penambahan homestay. Serta dilanjutkan dengan marketing digital melalui media massa dan media sosial.

Pengembangan potensi wisata sudah dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

Rencana proyek investasi di Pasaman Barat Ini, yang khususnya berada di kecamatan Sungai Beremas tepatnya lokasi Air Bangis merupakan sebuah alternatif rencana strategi dalam upaya menambah manfaat secara ekonomi dari kawasan wisata air unggulan yang memiliki potensi bahari yang sangat luar biasa, komponen wisata yang dimiliki masih minim seperti diantaranya belum  adanya keberadaan akomodasi kelas bintang tiga yang dapat menarik kunjungan lebih banyak lagi dan dapat meningkatkan length of stay yang mana secara langsung dapat meningkatkan serapan pendapatan bagi pemerintahan daerah dan masyarakat sekitar.

Kondisi Eksisting Air Bangis
1. Akan beroperasi Pelabuhan Teluk Tapang Tahun 2024 yang akan menjadi Pelabuhan Komersil di Kabupaten Pasaman Barat
2. Pemandangan Pantai Air Bangis masih alami
3. Adanya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di wilayah Air Bangis dan sekitarnya
4. Beroperasi nya Tambang Biji Besi
5. Pantai Air Bangis memiliki 9 (Sembilan pulau)

Tanah disepanjang aliran sungai batang agam sudah dibebaskan sejauh lebih kurang 50 meter di kiri dan kanan sungai.  Saat ini sudah ada bangku-bangku taman di sepanjang tepian batang agam.  Masih bisa dikembangkan untuk pembangunan cafe, kuliner, wahana air, dan sarana bermain lainnya

Kawasan wisata Lembah Harau memiliki potensi keindahan dengan ciri topografi
tebing curam setinggi 200 meter yang mengapit lembah, dasar lembah yang datar,
serta beberapa air terjun. Akan tetapi potensi ini belum dimanfaatkan dengan
maksimal.
Kawasan Lembah Harau sangat mudah untuk dijangkau, baik dengan kendaraan
pribadi maupun kendaraan umum. Jarak ke kawasan ini hanya 5 km dari ruas jalan
Negara Payakumbuh-Batas Riau. Jalan menuju lokasi sudah dalam kondisi
beraspal dan mulus.

Di Kawasan Wisata Harau terdapat lahan tidur seluas lebih kurang 36,6 ha yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan The Harau My Geotourism Park dan The Green Harau yang bisa menjadi magnet baru bagi wisatawan.
Pada sisi lain lembah, pada topografi yang sedikit lebih tinggi, juga terdapat lahan yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan Ecolodge. Secara teknis pengembangan The Harau My Geotourism Park dan The Green Harau sangat
layak untuk dilakukan

Objek wisata Sarasah Aia Batimpo merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak dalam kawasan hutan lindung, dan terdapat 2 (dua) air terjun yang sangat indah. Kawasan Wisata Sarasah Aia Batimpo menyimpan pemandangan alam yang eksotis, dengan menyusuri aliran sungai yang jernih khas perbukitan

Proyek taman safari ini sangat berpotensi dikembangkan karena didukung bentang alam yang bagus untuk pengembangan destinasi wisata
alam, fauna dan flora selain itu mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Agam, Pemerintah Kecamatan Canduang dan Pemerintah Kenagarian Canduang Koto Laweh maupun masyarakat sekitar Kenagarian Canduang Koto Laweh.

Ketersediaan berbagai satwa maupun flora lokal yang dapat dijadikan sebagai bagian eksotis dari taman safari ini. Konsep yang bisa disediakan nantinya yaitu berbagai fasilitas umum-sosial dan penunjang destinasi wisata yang menunjang konsepsi ramah anak-ramah keluarga, ramah wisatawan dan ramah penyandang disabilitas.

Lokasi proyek taman safari dapat dikembangkan menjadi beberapa spot destinasi wisata, tidak hanya yang terkait dengan taman safari. Lokasi proyek masih amat natural dengan cuaca yang sejuk.

Beberapa alasan proyek ini layak dikembangkan yaitu Kabupaten Agam sebagai merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), belum adanya proyek sejenis yang ada di Pulau Sumatera, tingkat kunjungan wisatawan lokal dari daerah disekitar Sumatera Barat (Riau, Jambi, Sumatera Utara dan Bengkulu) yang secara konsisten terus menunjukkan pertumbuhan signifikan serta semakin maraknya aktivitas wisata keluarga, wisata minat khusus dan wisata komunitas.
 

Kawasan Danau Maninjau merupakan salah satu destinasi wisata unggulan khususnya di Kabupaten Agam dan umumnya di Provinsi Sumatera Barat, jumlah kunjungan wisatawan ke Kawasan Wisata Danau Maninjau meningkat setiap tahunnya baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kawasan ini terkenal baik dari segi keindahan alam maupun budaya.

Sungai Batang merupakan salah satu nagari (desa) yang terletak di Kawasan Danau Maninjau, disini terdapat Museum Buya Hamka, tokoh yang sudah terkenal hingga ke mancanegara yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Selain melihat keindahan danau disini juga terdapat aktifitas nelayan mencari ikan, rinuak (ikan endemik), pensi, tambak ikan dan lain-lain. Disekitar Danau Maninjau juga telah berdiri hotel kelas melati, homestay maupun restoran yang akan menjadi sarana penunjang pengembangan objek wisata.

Beberapa objek wisata populer yang dekat dengan Kawasan Danau Maninjau juga bisa diakses dengan mudah seperti : Kelok 44, Ambun Pagi Puncak Lawang untuk menikmati keindahan Danau Maninjau dari ketinggian.

Beberapa pengembangan kawasan objek wisata Danau Maninjau antara lain :

1.  Fasilitas flying fox

2.  Dermaga

3. Walking track

4. Lake Glampcamp

5. BBQ & Nature Music Zone

6. Kios cenderamata dan makanan khas Danau Maninjau

Wisata Equator Bonjol Lebih difokuskan untuk Pembangunan Planetarium Equator, seiring pembangunan Planetarium ini akan Wisata Equator Bonjol ini akan dipadukan dengan objek wisata lain yang ada di Bonjol dengan nama pengembangan Wisata Terpadu Bonjol, dimana wisata terpadu ini meliputi Planetarium Equator, Wisata Edukasi Museum Tuanku Imam Bonjol, Wisata Sejarah Bukik Takjadi (Bekas benteng Pertahanan Tuanku Imam Bonjol pada Perang Paderi), Wisata Religi, Wisata Alam, dan Wisata Kuliner